Tuesday, September 25, 2007

Mendengarkan Suara Tuhan

Jangan batasi pikiranmu dengan arogansi intelektual, karena Tuhan dapat melakukan apa saja yang tidak mungkin bagi manusia, tetapi mungkin bagi Dia. Pikiran kita bukan pikiran Tuhan, dan rencana kita bukan rencana Tuhan. Suka-suka Tuhan melakukan apa yang Dia mau, asimetris, artinya jika Tuhan menyapa maka kita harus merespons. Memang kita seringkali dikacaukan oleh hamba Tuhan yang tiba-tiba berhenti menyampaikan khotbanya, dan secara spontan mengatakan mendengar suara Tuhan bahwa akan terjadi musibah besar disuatu tempat. Beberapa menit kemudian berhenti lagi dan spontan mengatakan mendengar suara Tuhan ada ditengah-tengah jemaat ini yang sangat memerlukan pernyembuhan rohani, karena jiwanya sudah dirasuki kuasa gelap. Sebagian orang takut mendengar berita itu dan saling curiga siapa ditengah-tengah mereka yang kerasukan setan ?. Lima tahun setelah pemberitahuan itu memang terjadi musibah besar disuatu Negara yang jauh sekali dan bahkan kita pun belum pernah mendengar Negara itu. Tidak ada maksud menghakimi, sebagaimana yang diuraikan di atas semuanya mungkin terjadi jika Tuhan menghendaki.
Apakah kita bisa mendengar suara Tuhan ??
Kita menyembah dan memuji Tuhan di dalam roh dan kebenaran. Tidak satu orang pun dapat melihat Tuhan ( 1 Timotius 6: 16b ) dan tampa iman kita tidak mungkin berjumpa dengan Tuhan, dan tampa iman kita tidak mungkin mendengarkan suara Tuhan ( Ibrani 11 : 6a ). Firman Tuhan menjadi sarana bagi kita untuk bercakap-cakap dengan Nya, karena firman Tuhan itu adalah Allah sendiri ( Yohanes 1 : 1 ).
Seorang tuan sangat menyayangi seekor anjing peliharaannya. Setiap sore sepulang kerja dia selalu disapa dengan gonggongan tertentu, kemudian si tuan mengelus-elus kepalanya. Anjing tersebut tahu percis waktu tuannya memberi makan, dan dengan berlari-lari kecil dihampirinya tuannya . Bertugas tiga hari diluar kota, tuan tersebut terkejut mendengar kabar bahwa pembentunya dirawat dirumah sakit karena digigit anjingnya. Karena belum kenal, anjing tersebut mengigit sipembantu pada waktu diberi makan, dikira mau menyakitinya. Anjing tersebut merasakan sentuhan dari tuannya, karenanya walaupun si anjing tidak bisa berbicara, tapi dia mengerti dan dapat merasakan apa yang diinginkan tuannya. Ibu yang baik mengetahui keinginan bayinya walaupun mereka tidak dapat bercakap-cakap sebagaimana anak yang yang sudah bisa bicara. Sulit bagi seorang bapak memahami keinginan anaknya yang masih bayi, terlalu sering manangis dikatakan cengeng, padahal si bayi ingin minum. Walaupun kita tidak dapat melihat Tuhan, namun dengan bertekun, berdoa, berjalan seturut kehendak Nya, penyerahan diri total, kita dapat mendengarkan suara Nya dan sekaligus berjumpa dengan Nya di dalam roh dan kebenaran.
Suara Tuhan atau suara Setan ??
Ujilah dirimu apakah yang saudara dengar suara Tuhan atau suara Setan ?. Banyak orang yang enggan bercerita tentang setan karena merasa takut atau terpengaruh dengan perkataan orang tuanya semasa mereka masih kanak-kanak. Jawaban kelasik yang disampaikan orang tua adalah tidak ada setan, tampa penjelasan yang memadai karena keterbatasan pemahaman. Setan selalu mencoba berbicara kepada kita dengan menggunakan berbagai cara agar kita mau mendengar. Tuhan kita Yesus Kristus juga dicobai oleh setan di padang gurun dan menawarkan akan memberikan semua yang ada pada Nya, asalkan mau menyembah nya ( Matius 4 : 9 ). Rasul Paulus mengingatkan kita agar selalu berjaga-jaga karena setan selalu berjalan diseliling kita dan mengaum seperti singa mencari orang yang dapat ditelannya ( 1 Petrus 5 : 8 ). Masih ingatkah saudara bagaimana Petrus berkata kepada Tuhan Yesus agar Allah menjauhkan cobaan dari pada Nya ?. Namun apa yang terjadi ?, Tuhan berpaling dan berkata kepada Petrus, enyalah iblis, engkau suatu batu sandungan bagi Ku, karena kau tidak memikirkan apa yang dikehendaki Allah bagi Ku ( Matius 16 : 22-23 ). Saudaraku kekasih di dalam Tuhan . Sekarang jelaslah bagi kita bagaimana gigihnya setan mencoba mempengaruhi agar kita mau mendengarkan suaranya. Pertanyaan yang seringkali timbul adalah bagaimana kita membedakan suara Tuhan atau suara Setan ?.
Setiap hari kita menerima jutaan informasi yang masuk ke otak kita. Infomasi tersebut disaring secara otomatis oleh struktur yang disebut hippocampus yang terdapat dipermukaan otak. Semua aktivitas yang kita lakukan menimbulkan kesan melalui panca indera dan selanjutnya diteruskan ke otak kita lalu disimpan sebagai memori. Working memory yang merupakan permukaan otak sebelah depan ( Pre Front Cortex ) perlu dikendalikan dengan baik, karena terkait langsung dengan pendengaran, pengelihatan dan perasaan. Sering terjadi pada waktu kita berdoa dan bernyanyi badan dan pikiran kita tidak ada disitu, karena banyak memori yang masuk ke otak kita yang perlu dikendalikan.
Kita memerlukan kehadiran Roh Kudus untuk membimbing dan mengarahkan kita pada satu tujuan yaitu mendengarkan suara Tuhan. Tampa hadirat Roh Kudus tak mungkin kita mampu mendengarkan suara Tuhan, karena kita menyembah di dalam Roh dan bukan di dalam daging. Firman Tuhan menjadi acuan kita setiap hari untuk mampu membedahkan suara Tuhan atau suara setan. Jika hari ini kita membaca firman Tuhan ‘ adalah baik bagimu tidak memakan daging atau minum anggur, atau sesuatu yang menjadi batu sandungan untuk saudaramu ‘ ( Roma 14:21 ). Jika setelah membaca firman Tuhan saudara terdorong untuk meminum wiski yang dapat membuat saudara mabuk, berarti saudara sedang mendengarkan suara setan. Hari berikutnya saudara membaca firman Tuhan ‘ jangan membalas jahat dengan jahat ( 1 Tesalonika 5:15 ), akan tetapi setelah membaca firman tersebut saudara terdorong untuk membalas perbuatan jahat yang dilakukan orang lain. Sudah pasti bahwa saudara sedang mendengarkan suara setan untuk melakukan perbuatan yang tidak dikehendaki Tuhan. Jika saudara tidak terdorong sama sekali meminum wiski dan membalas perbuatan jahat, saudara bersabar dan menyerahkan sepenuhnya pada Tuhan, berarti saudara mendengar suara Tuhan dan melakukan perintah Nya.
Saudaraku kekasih di dalam Tuhan. Dengarkan suara Tuhan sebelum mengambil keputusan agar usahamu menjadi berkat bagi banyak orang dan kemuliaan bagi Tuhan yang maha tinggi. Pada tahun 1980 an, Al Quie adalah seorang gubernur di Negara bagian Minnesota Amerika Serikat dari partai Republik . Pada tahun 1981 dan 1982 terjadi resesi ekonomi yang menyulitkan negara bagian itu. Gubernur Al Quie mendapat tantangan besar dari partai oposisi Demokrat dan juga dari kalangan media. Setiap hari dia mendapat tekanan publik terutama dari partai oposisi dan media cetak dan elektronik. Dia mengalami kegusaran yang luar biasa, terutama jika mendapat pertanyaan dari wartawan. Dia tidak ingin kehilangan kekuasaan, namun disatu sisi merasa sangat tertekan menjalankan pemerintahan yang sedang mengalami resesi besar. Dia selalu mengatakan akan mencalonkan kembali sebagai gubernur setiap kali ditanya oleh wartwan dan partai oposisi. Walaupun penuh tekanan dari publik tetapi Al Quie tidak ingin kehilangan jabatan sebagai gubernur. Suatu hari dia dan istrinya pergi menenangkan diri ke kamp peternakan milik keluarga di countryside dekat St Croix Marine Minnoseta. Pada suasana kamp peternakan yang lumayan sepi, Al Quie berpikir tentang misinya sebagai gubernur. Terasa ada yang menggugat jiwanyanya dan mengatakan apakah kau bekerja untuk rakyat ataukah hanya mengejar jabatan untuk memuaskan dirimu . Dia mulai merenung, memahami keinginan daging dan panggilan jiwanya . Dia mencoba mengalahkan keinginan dagingnya dan bertanya kepada Tuhan apa yang harus dilakukannya. Melalui penyerahan diri sepenuhnya Al Quei mampu mendengarkan suara Tuhan dan dengan menangis sekuat-kuatnya dia mohon ampun pada Tuhan dan memutuskan untuk tidak mengikuti pemilihan gubernur berikutnya.. Kesokan harinya dia menyampaikan keputusannya untuk tidak mengikuti pemilihan gubernur priode berikutnya kepada publik dan kedua partai politik, yaitu demokrat dan republik. Tahukah saudara apa yang terjadi dengan keputasan spektakuler yang diambil oleh Al Quie ?. Popularitasnya langsung menanjak dimuka publik dan kedua partai bersepakat bersama-sama untuk meningkatkan ekonomi dan kesejahtraan rakyat. Negara bagian itu terlepas dari resesi, ekonomi membaik, rakyat lebih sejahtra, tetapi Al Quie tetap pada keputusannya untuk tidak mengikuti pemilihan dubernur periode berikutnya.
Saudaraku kekasih di dalam Tuhan. Dengarkanlah suara Tuhan dengan baik dan tekun agar segala sesuatu yang saudara kerjakan maksimal dan seturut dengan kehendak Nya. Jangan sampai salah mendengar karena iblis pun mencoba mempengaruhi saudara, sebagaimana raja Salomo berkata di dalam Amsal 14 : 12 Ada jalan yang disangka orang lurus, tetapi ujungnya menuju maut .

Tuhan memberkati

No comments: