Monday, September 10, 2007

Pengkhotbah 9:8-10

Khotbah di HKBP Klang – Malasiya tanggal 9 September 2007


8. Biarlah selalu putih pakaianmu dan jangan tidak ada minyak di atas kepalamu. 9. Nikmatilah hidup dengan istri yang kau kasihi seumur hidupmu yang sia-sia, yang dikaruniahkan Tuhan kepadamu di bawah matahari, karena itulah bagianmu dalam hidup dan dalam usaha yang engkau lakukan dengan jerih payah di bawah matahari. 10. Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan dan hikmat dalam dunia orang mati, kemana engkau pergi.

Kitab Pengkhotbah ditulis anak Raja Daud, yaitu Raja Salomo ( Pengkhotbah 1:1 ). Permulaan dan akhir kitab ini berisi ucapan kata-kata kesia – siaan. Pertanyaannya adalah kenapa kitab ini memuat kata-kata itu dan perlukah kita mempelajari dan memahami kitab ini jika akan berawal dan berakhir dengan kesia-siaan ?. Mari kita lihat sejenak riwayat Raja Salomo . Raja Salomo adalah seorang yang penuh hikmat, dan bahkan Tuhan sampai mengatakan bahwa tidak ada lagi raja yang lebih berhikmat setelah Salomo ( 1 Raja-raja 3:12 ). Raja Salomo menulis 3 kitab di dalam perjanjian lama, yaitu kitab Kidung Agung yang ditulisnya ketika masih mudah, kitab Amsal ketika dia berumur setengah tua, sedangkan yang terakhir adalah kitab Pengkhotbah yang ditulis pada masa tuanya. Salomo mendirikan rumah Tuhan yang megah setelah empat tahun menjadi raja ( 1 Raja-raja 6 : 1 ). Berbeda dengan ayahnya Raja Daud yang sampai akhir hayatnya tidak mendapat kesempatan membangun rumah Tuhan Dia seorang pemimpin yang bijak ( Pengkhotbah 1 : 16 ), seorang yang sangat kaya ( Pengkhotbah 2 :4-9 ), pengubah banyak Amsal ( Pengkhotbah 12:9 ). Raja Salomo mempunyai 700 orang istri dan 300 orang gundik ( 1 Raja-raja 11:3 ). . Raja Salomo seorang pekerja keras yang sekaligus juga penikmat kesenangan. Bergelimangan uang dan wanita membuat Raja Salomo lupa akan Tuhan hingga menjadi penyembah berhala ( 1 Raja 11 : 5 ). Raja Salomo menyadari bahwa yang dilakukannya sangat melukai hati Tuhan, tapi dia tidak dapat mengendalikan dirinya karena dia sangat menikmati kemewahan dan kehidupan bersama 700 istri serta 300 gundiknya yang sebagian menjadi penyembah allah lain. Pada masa tuanya dia merasa hidup ini menjadi sia-sia, karena walaupun segalanya sudah dinikmatinya, namun hatinya tidak merasa nyaman. Begitulah kerisauan hati Raja Salomo pada masa tuanya yang terungkap di dalam kitab Pengkhotbah.
Saudara-saudara kekasih di dalam Tuhan . Firman kita pada minggu ini terambil dari Pengkhotbah 9 : 8-10 . Beberapa key words yang dapat dipetik dari ayat ini , antara lain pakaian yang putih, minyak di kepala, menikmati hidup dengan istri, bekerja dengan sekuat tenaga.
Mengenakan pakaian putih
Putih adalah lambang kesucian dan kebersihan. Dalam acara-acara sakral tertentu seperti baptisan, sidi dan lain-lain acapkali yang bersangkutan menggunakan pakaian putih. Pakaian putih terkesan polos dan bersahaja. Ini menggambarkan kebersahajaan hidup kita untuk selalu bersyukur dan bersukacita di dalam segala hal. Hidup akan terasa lebih mudah jika kita gampang bersyukur dan berterima kasih. Raja Salomo menyampaikan pesan ini kepada kita semua agar kita mudah bersyukur dan berterima kasih . Tidak mudah orang bersyukur dan berterima kasih pada waktu susah dan menderita, tapi Tuhan menjamin bahwa Dia tidak akan mencobai kita melebihi kemampuan yang ada pada kita ( 1 Korintus 10:13 ). Injil Matius mengatakan jangan kuatir akan pakaian, karena Raja Salomo dalam segala kemegahannya pun tidak berpakaian seindah bunga bakung di ladang ( Matius 6 : 28-29 ). Pakaian bagus bukan tujuan , tapi pakaian yang bersih dan putih menggambarkan keteguhan dan ketulusan untuk melakukan hal-hal yang baik untuk sesama.
Minyak di kepala
Rambut akan terlihat mengkilab dan lebih segar jika diminyaki, apalagi bagi orang yang rambutnya agak kering. Ungkapan ini menggambarkan agar minyak ( berkat ) dapat kita gunakan dengan sebaik-baiknya untuk kemuliaan nama Tuhan. Tanggung jawab kita membahagiakan istri, anak dan keluarga melalui berkat yang diberikan Tuhan . Pergunakanlah berkat Tuhan dengan sebaik-baiknya agar kita tetap dipakai Nya menjadi saluran berkat bagi banyak orang ( Mazmur 23 : 5-6 ).
Menikmati hidup bersama istri
Dapatkah saudara membayangkan kehidupan Raja Salomo dengan 700 istri dan 300 gundik. Sexual desire adalah karunia Tuhan yang harus dipelihara dan dijaga keagungannya. Rupanya Raja Salomo merasa lelah dan capek, sehinggah pada masa tuanya dia berpesan pada kita lebih baik menikmati bersama istri kita yang sah dan resmi. Keinginan sesaat memuaskan hasrat tidak dapat membahagiakan kita bahkan justru menjadi beban akibat perbuatan dosa yang kita lakukan. Pada masa tuanya Raja Salomo merasakan bahwa memiliki 1.000 istri tidak mampu menenteramkan hati dan jiwa nya bahkan menjadi sia-sia dan beban dalam hidup nya. Kehidupan suami istri harus tetap terpelihara dengan baik supaya keharmonisan terjaga dan sekaligus mendorong diantaranya untuk saling membutuhkan . Tidak benar ungkapan yang penting hatinya baik walaupun ucapan dan prilakunya kasar. Semua orang menginginkan suasana yang romantik di dalam hubungan suami istri , dan ucapan serta prilaku yang kasar tidak mungkin bisa menggapai keinginan itu.
Bekerja dengan sekuat tenaga
Raja Salomo seorang pekerja keras dan sekaligus penikmat kehidupan. Salah satu ungkapannya tentang motto hidup adalah kerja keras untuk menggapai cita-cita dan prestasi yang tinggi. Kerja keras dapat didorong oleh berbagai motivasi. Ada yang memang memiliki dedikasi tinggi dan sedia berkorban untuk kepentingan banyak orang, tapi ada juga karena dikejar rasa ketakutan untuk tetap survive ( McCracken dan Andy Grove ). Tidak ada yang salah dari kedua motivasi itu, tapi jangan sampai hasil yang diperoleh dari kerja keras itu menjadi beban dalam hidup kita dan tidak menjadi berkat bagi banyak orang. If you believe in God that one day your hard work will produce good things , you will never give up in your life no matter how hard something to do . Tuhan tidak menginginkan kita bermalas-malas. Beberapa pekerja keras mengatakan bahwa ’ saya akan istirahat jika saya mati ; kerja keras berarti kerja untuk kemuliaan Tuhan’..
Saudara- saudara kekasih di dalam Tuhan . Raja Salomo menginginkan kita bekerja keras untuk meraih cita-cita. Apapun yang kita kerjakan lakukanlah dengan sepenuh hati dan fokus. Segala sesuatu yang dikerjakan setengah hati tidak akan maksimal hasilnya. Target utama bukan mengejar uang, tetapi mengejar pengetahuan dan keahlian untuk modal mencari uang. Seringkali lingkungan memaksa kita mendapatkan sesuatu dengan instan dan ini bisa berakibat buruk bagi perjalanan hidup kita kedepan. Segala sesutu yang dihasilkan dengan paksaan tidak akan menghasilkan buah yang baik. Tidak ada di dunia ini yang instant kecuali mie instant.
Saudara ku kekasih di dalam Tuhan.
Tuhan memberikan segalanya bagi Raja Salomo, kekayaan, khitmat, kekuasaan, kepintaran. Sayang sekali Raja Salomo tidak mampu memelihara berkat dan kekuasaan yang diberikan Tuhan padanya. Sampai pada masa tuanya dia merasa hidup ini sia-sia adanya. Kekuasaan dan kekayaan tidak bisa menenangkan hidupnya. Dia menyesal menduakan Tuhan dengan menyembah allah lain akibat rayuan istri dan para gundiknya. Pesan penting yang ingin disampaikan Raja Salomo adalah jangan lupakan Tuhan di dalam hidupmu, karena kekuasaan, kekayaan, kepintaran, dan kenikmatan dunia lainnya tidak pernah bisa membahagiakan kita. Jika Tuhan memberikan hikmat, kekuasaan, dan kenikmatan dunia lainnya, kita harus menggunakannya seturut dengan kehendak Tuhan dan untuk kemuliaan nama Nya.


Tuhan memberkati

2 comments:

Unknown said...

penjelasan dari kotbah ini, menurut saya memperkaya isi kotbah dari amang Tinambunan di hari yang sama. betapa ajaibnya dan kayanya firman Tuhan.

>> said...

Thank you, biar nama Tuhan dipermuliakan