Wednesday, September 12, 2007

Bermimpilah melakukan pekerjaan besar untuk Tuhan

Seorang pendeta miskin bernama Roy Angel yang tinggal di Amerika mempunyai seorang kakak yang sangat kaya raya. Dari hasil keuntungan menjual saham yang dimiliki kakanya serta hasil penjualan padang rumput miliknya di Texas, Roy dihadiahi sebuah mobil mewah oleh kakaknya. Suatu hari seorang anak kecil datang menghampiri Roy dan bertanya, apakah ini mobil tuan ?. Roy menjawab dengan singkat ia. Anak kecil itu mengatakan pertama sekali melihat mobil yang sebagus ini, dan sekaligus bertanya kepada Roy , berapa harganya ?. Oh maaf dik, ini mobil pemberian kakak, jadi saya tidak mengetahui berapa harganya. Anak kecil itu termenung dan seraya berguman, seandainya,…. seandainya,…… jika mungkin. Roy mereka-reka pikiran anak kecil itu, ah,.. betapa bahagianya mempunyai kakak seperti itu. Merasa iba, Roy mengajak anak kecil itu berkeliling menaiki mobilnya . Sepanjang perjalanan anak kecil itu terus mumuji keindahan mobil Roy, dan sampai dipenghujung jalan anak kecil itu memohon agar Roy bersedia mampir sebentar kerumah nya. Roy berpikir mungkin anak ini ingin menunjukkan kepada teman-temannya bahwa dia mempunyai teman yang memiliki mobil mewah. Seketika itu juga Roy mengatakan, kenapa tidak, dan si anak itu berlari-lari kecil memasuki rumahnya Sambil berharap-harap cemas Roy menunggu apa yang akan dilakukan anak kecil itu. Roy tersentak dan terkesima pada saat anak kecil itu menggendong adiknya yang lumpu dan membawanya kepada Roy. Anak kecil itu mengatakan kepada adiknya , lihat ini mobil mewah pemberian kakak tuan ini kepadanya. Suatu saat nanti kakak akan memberikan mobil seperti ini kepadamu ya. ( kisah nyata dari sebuah buku Stories for the family’s heart by Alice Gray ). Lihatlah betapa seorang anak miskin yang tidak memiliki apa-apa memimpikan suatu saat dapat menyenangkan adiknya yang lumpu dan bukan mendapatkan mobil untuknya.

Frank Slasak, seorang guru yang tinggal di Amerika bermimpi dan berharap menjadi astronot agar bisa terbang ke angkasa. Sayangnya dia bukan seorang pilot dan bukan pula sarjana, tetapi hanya warga biasa. Bagaimana mungkin ?. Sesuatu yang luar biasa terjadi pada Frank Slasak, karena gedung putih mengundang warga biasa untuk ikut dalam penerbangan 51-L pesawat ulang alik Challenger. Frank Slasak mengirimkan lamarannya ke Washinton DC, dan mendapat jawaban dari NASA untuk mengikuti test. Dari 43,000 pelamar tersaring 100 orang termasuk Frank Slasak. Namun akhirnya NASA tidak memilih Frank Slasak, dan yang terpilih adalah Christina McAufliffe. Frank Slasak kecewa dan marah pada Tuhan. Betapapun kecewanya, Frank tetap menyaksikan peluncuran pesawat ulang alik itu pada tanggal 28 Januari 1986 bersama keluarga dan teman-temannya. Dalam benak Frank mengatakan, aku bersedia melakukan apa saja asal aku berada di dalam pesawat ulang alik itu. Jutaan orang menyaksikan peluncuran pesawat ulang alik itu. Yang terjadi adalah setelah 73 Tuhan menjawab kemarahannya dan tangisanya. Pesawat Challenger kebanggaannya itu meledak dan semua penumpangnya tewas. Frank baru menyadari bahwa Tuhan mempunyai rencana lain untuk kehadirannya dibumi ini. Tuhan mengabulkan mimpi dan doa kita dalam tiga hal , (1) Kita mendapatkan apa yang kita mimpikan , jika Tuhan mengatakan ya, (2) Kita akan mendapatkan yang lebih baik jika Tuhan mengatakan tidak, dan (3) Kita akan mendapatkan yang terbaik sesuai dengan rencana Nya, apabila Tuhan mengatakan bersabarlah.

Seorang hamba Tuhan yang setia melayani jemaatnya yang tinggal berjauhan satu dengan lainnya. Hamba Tuhan ini melayani jemaatnya dengan mengendarai sepeda setiap hari dari satu kampung ke kampung yang lain. Berkat doa dan pelayanannya, jemaat bertumbuh pesat dalam iman dan kehidupan. Seiring dengan pertumbuhan jemaat, hamba Tuhan ini mulai mengalami kesulitan untuk menjangkau jemaatnya dengan mengendarai sepeda. Tidak lebih dari 3 keluarga yang dapat dikunjunginya jika harus menggunakan sepeda, karenanya dia memimpikan agar Tuhan memberikan sebuah sepeda motor untuk menjangkau pelayanannya. Harapan dan mimpinya digumuli setiap hari, dan percaya sepenuhnya bahwa Tuhan akan memberikan perlengkapan guna memperluas pelayanannya. Dalam penantian jawaban Tuhan, di suatu hari sepulang melayani jemaatnya dengan bersepeda, dia kedatangan seseorang yang tidak dikenalnya. Orang ini mengatakan bahwa saya bermimpi dan di dalam mimpi itu Tuhan menyuruh saya untuk memberikan sepeda motor Honda ini kepada Bapak. Seketika itu juga hamba Tuhan berlutut dan berdoa pada Tuhan, oh Tuhan betapa baiknya Engkau, biarlah pemberian sepeda motor Honda ini dapat memperluas kerajaan Mu.

Saudara-saudara ku seiman di dalam Tuhan. Dua kisah nyata diatas dan satu ilustrasi seorang hamba Tuhan yang bertekun di dalam iman dan pelayanan memampukan kita untuk bermimpi melakukan pekerjaan besar untuk Tuhan. We live by faith no by sight ( 2 Cor 5:7 ). Seorang anak yang sangat pintar mengatakan kepada ibu nya bahwa dia pasti naik kelas tahun depan, dan seorang professional yang berpenghasilan 100 juta /bulan mengatakan kepada pacarnya bahwa 6 bulan lagi saya pasti punya mobil. Tidak perlu diragukan lagi anak tersebut pasti naik kelas karena dia memang pintar, dan tidak perlu diragukan lagi professional itu pasti punya mobil karena penghasilannya sangat besar. Apakah itu iman ?. Ayat di atas mengatakan kita hidup dengan iman bukan dengan apa yang kita lihat. Joel Osteen di dalam bukunya Your Best Life Now mengatakan , selama engkau tidak dapat membayangkannya, selama engkau tidak dapat melihatnya , itu tidak akan pernah terjadi padamu. Kita tidak akan pernah mencapai sesuatu yang berarti, melakukan sesuatu yang besar untuk kemulian Tuhan, jika kita membatasi dan mencegah cara berpikir kita. Sejak kecil Tara Holland mengimpikan menjadi Miss Amerika, dan lama setelah itu dia mendapatkannya. Dan pada waktu TV mewancarainya, apakah anda merasa kaget, jawabnya adalah tidak karena memang sudah sesuai dengan mimpi saya.

Suatu hari saya mendengar keluhan seorang hamba Tuhan tentang beberapa rencananya yang selalu ditolak oleh majelis gereja. Alasannya sederhana, sian dia hepeng ta tusi ( darimana uang kita membiayai itu ). Herannya gereja tersebut selalu berpesta ria setiap kali tamu datang mengunjungi mereka . Rupanya hamba Tuhan ini ikut larut juga dalam suasana tersebut, sehingga secara tidak langsung ikut membenarkan pernyataan majelis gereja. Ada kerinduan di antara mereka untuk bertemu satu dengan lainnya karena didasarkan persahabatan yang sudah lama terjalin sejak dari kegiatan pemuda sampai berkeluarga. Sayangnya kerinduan tersebut hanya sebatas ingin bertemu dan bukan mempercakapkan firman dan kebesaran Tuhan. Pertumbuhan iman dan gereja tersendat karena tidak ingin melakukan pekerjaan besar untuk Tuhan dan cendrung exclusive sebagai elit gereja yang merasa maha tahu dan maha benar.

Ada banyak gereja yang selalu berdoa agar Tuhan memberikan berkat untuk dapat melakukan pekerjaan Tuhan yang lebih besar, namun sering terlupakan agar gereja tersebut menjadi berkat bagi banyak orang . Lihatlah bagaimana Tuhan memberkati Abraham ( Kejadian 12:2-3 ) dan janda miskin hamba Tuhan yang diberkati ( 2 Raja-raja 4 : 1-7 ). Lemparkanlah rotimu ke air, maka engkau akan mendapatnya kembali setelah itu ( Pengkhotbah 11:1 ). Bermakna, jika kita merindukan berkat maka kita harus juga mau memberikan berkat bagi orang.

Seorang hamba Tuhan kedatangan seorang jemaat yang sangat membutuhkan pertolongan. Anaknya sedang sakit keras dan membutuhkan uang sebsar Rp 700 ribu untuk menebus obat di apotek. Hamba Tuhan mengajak jemaatnya berdoa dan memohon pertolongan Tuhan untuk mendapatkan uang agar dapat membeli obat. Selesai berdoa, hamba Tuhan dikejutkan dengan sapaan Tuhan yang mengatakan, oh anakku , aku tahu di dompet mu ada uang Rp 1 juta , mengapa engkau minta pada Ku . uang Rp 700 ribu. Hamba Tuhan merasa malu dan seketika itu juga memberikan uangnya kepada jemaat yang sangat memerlukannya.

Saudara-saudara ku yang kekasih. Beberapa bulan yang lalu saya mengikuti kebaktian minggu disalah satu gereja yang baru beberapa bulan berdiri. Saya kagum karena walaupun belum menahun, jumlah jemaatnya sudah mencapai ribuan orang. Gereja tersebut tidak menawarkan minyak urapan sebagai pemikat orang datang beribadah. Tidak juga semata-mata mengejar berkat, tetapi mengarahkan seluruh hati, pikiran dan tubuh kita kepada kemulian Tuhan. Saya terheran-heran melihatnya, terlebih pada saat membaca berita jemaat yang dibagikan kepada setiap orang yang datang. Memiliki pelayanan dibeberapa kota di Indonesia yang dilakukan secara pisik dan juga memiliki puluhan radio untuk menyampaikan firman Tuhan.
Saya membayangkan jika kita memiliki radio yang dapat digunakan menjadi saluran berkat dan penyampaian firman . Setiap pagi kita membangunkan orang-orang yang rindu dengan nyanyian dan firman Nya. Saya dapat membayangkan jika alunan lagu-lagu rohani batak diperdengarkan setiap pagi yang kemudian diikuti dengan renungan singkat. Oh,, alangkah senangnya hati Tuhan, karena semakin banyak orang yang merindukan jamaan Nya. Richard Templer mengatakan di dalam bukunya The Rules of Life, bermimpilah setinggi mungkin. Jangan takut memikirkan hal-hal besar untuk pekerjaan Tuhan, karena Tuhan kita kaya dan segala sesuatunya akan disediakan Nya kepada kita ( Philipi 4:6 ). Masih banyak lagi hal lain yang dapat kita lakukan untuk membesarkan dan menyenangkan hati Tuhan. Jangan batasi pikiran kita untuk melakukan pekerjaan besar untuk Tuhan , tetapi bermimpilah , maka Tuhan akan menyediakan segala sesuatunya. Tuhan memberkati.

No comments: